Berjuang Butuh Sikap Optimis

Oleh Abdurroziq, M.Pd.I
Principal SMK Muhammadiyah 5 Jember

Saya dilahirkan bukan dari keluarga berada, istri saya juga berasal dari keluarga paspasan secara ekonomi, bahkan setelah menikah saya dan istri tinggal dirumah saudara yang lama sudah tidak ditempati bukan alasan lain karena memang tidak punya uang untuk membeli atau membuat rumah. Bukan waktu yang singkat kurang lebih 4 tahun saya tinggal dirumah saudara mulai hidup berdua hingga ber empat, baru sekitar akhir tahun 2016 saya sudah punya tempat tinggal sendiri walaupun kecil.

Mendirikan sekolah ditahun 2015 bukanlah persoalan gampang bagi saya pribadi apalagi saya diberikan amanah untuk menjadi kepala sekolah, bukan hanya orang lain yang tidak yakin saya bisa memimpin tapi diri saya juga pesimis saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik. Alasan yang paling mendasar diri saya dan orang lain pesimis adalah memimpin ekonomi keluarga saya saja berat apalagi ditambah dengan memimpin sekolah yang baru berdiri. Sekolah yang dengan berbagai dinamika persoalan mulai dari keuangan, sarana prasarana, SDM, konflik internal dan lain sebagainya.

Saya coba untuk bangkit dengan merubah menside pesimis saya menjadi optimisme bersama dengan sahabat-sahabat setia perjuangan, membuat komitmen bersama bahwa kita bisa membesarkan sekolah walaupun dengan sejuta kekurangan. Melakukan trobosan-trobosan penggalian dana dari berbagai sumber, walaupun awalnya kami mendapatkan dana tidak begitu besar tapi itulah awal dari langkah kami dalam mencari dana untuk sekolah, bisa membuat jembatan sekolah, membuat parkir, dan melakukan pengecatan kelas karena memang gedung yang kami tempati gedung yang sudah tidak berumur muda lagi adalah sebuah kebanggaan bagi kami. Memasuki tahun ke 3 jerih payah kami mulai terobati karena kami bisa membangun gedung sekolah yang baru ditempat yang baru pula.

Melalui tulisan ini kami ingin menggaris bawahi bahwa _melakukan kebaikan demi sebuah perjuangan yang lebih besar akan jauh lebih mudah dari pada melakukan keinginan yang besar untuk kepentingan pribadi_. Saya coba contohkan, saya membuat rumah kecil dengan nilai dana yang tidak besar butuh waktu kurang lebih 5 tahun, tapi membangun gedung sekolah dengan nilai milyaran hanya butuh waktu kurang lebih 3 tahun. Allah akan mempermudah jalan kita untuk perjuangan, dengan kesungguhan, keberanian dan juga sikap optimis semuanya pasti akan tercapai.

_Edisi merenung di sekolah, mengagumi karunia Ilahi yang tiada terbatasi_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *