ILMU BLEKOK

ILMU BLEKOK 

Safrizal M. Arifin, S.Pd.I
Guru SMK Muhammadiyah 5 Jember

18119151_1773777359618494_1208398253893895119_n copy

“Orang mukmin terhadap orang mukmin yang lain bagaikan bangunan yang sebagiannya menyangga sebagian yang lain.” (HR Bukhari dan Muslim)

Blekok (Kuntul). Sebutan orang Cakru, merupakan salah satu burung air yang hidup dengan kebersamaan. Kuntul umumnya terdapat di daerah beriklim subtropis seperti di Desa Cakru daerah yang banyak terdapat rawa-rawa. Untuk menghindari musim dingin, sekelompok _kuntul_ akan bermigrasi pergi ketempat yang lebih hangat. Mereka terbang dalam formasi ‘V’. Dengan terbang dalam formasi ‘V’, keseluruhan kawanan kuntul itu meningkatkan efisiensi penerbangan sebesar 71%. Dibandingkan dengan hanya satu kuntul terbang sendirian.

Ketika leader kelelahan terbang, dia berpindah ke ujung formasi ‘V’, sementara kuntul lain akan mengambil tempatnya. Blekok (kuntul) terbang dengan formasi ‘V’, mereka bersorak untuk menyemangati yang di depan. Dengan cara itu, mereka mempertahankan kecepatan yang seimbang.

Ketika seekor kuntul menjadi SAKIT, terluka atau lelah, maka ia harus meninggalkan formasi. Tetapi akan ditemani oleh kuntul lainnya hingga mati atau ia mampu terbang lagi. Kemudian mereka kembali mencapai perkumpulan mereka atau mereka membuat formasi ‘V’ yang baru.

PESAN MORAL :
Tuhan mengajarkan manusia tentang bagaimana mencapai tujuan dan menjalani kehidupan. Kisah kebersamaan lebah, kisah kebersamaan semut bahkan tertulis di dalam Kitab Suci Al Qur’an.

Begitu juga kisah ikan salmon dan berbagai hewan lainnya yang mengajarkan arti pentingnya kebersamaan dalam menjalani misi kehidupan selalu diajarkan. Termasuk juga kisah blekok (kuntul) ini. Melalui team work di SMK Mulia serta kesamaan tujuan kita, akan terciptalah sinergi yang kuat. Inilah yang disebut

JAMA’AH :
Itulah sebabnya sampai Nabi bersabda bahwa shalat jama’ah akan diganjar 27 kali lipat pahala. Inilah yang dimaksud TAUHID.

Di jepang anak-anak kecil diminta mematahkan satu ikat sapu lidi. Hasilnya? Tentu tidak bisa karena ia satu ikatan yg kuat. Lalu dipisahkan satu lidi dan patahkan. Hasilnya : ” kraak !” Langsung patah !

Akan tetapi kadangkala salah satu anggota kuntul tergoda ingin terbang sendiri…karena menyangka ia merasa berhak makan lebih banyak ikan dibawah sana “ia merasa tidak perlu berbagi ikan” inilah egoisme dan kesombongan yang sering terjadi dimana-mana. Merasa diri lebih hebat…merasa diri lebih mampu…dan merasa diri bisa terbang lebih jauh ..dan merasa bisa terbang lebih tinggi.

PENYAKIT MERASA

Kadang beberapa kuntul lupa diri, bahwa merasa dirinya tidak pernah sakit dan merasa selalu sehat. Ketika terkena musibah dan jatuh sakit, disanalah baru terasa bahwa jama’ah atau kebersamaan itu lebih berharga dari kebebasan ego. fastabiqul khoirat.

“Orang mukmin terhadap orang mukmin yang lain bagaikan bangunan yang sebagiannya menyangga sebagian yang lain.” (HR Bukhari dan Muslim).

MULIA MENDUNIA

www.smkmuliajbr.sch.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *