KESETIAAN

KESETIAAN

Abdurroziq, M.Pd.I
Principle of SMK Muhammadiyah 5 Jember

Salah satu kunci sukses sebuah lembaga adalah apabila semua komponen manusia yang ada di dalamnya setia kepada lembaga tersebut. Dan salah satu indikator kesetiaan adalah apabila kita rela berkorban terhadap apa yang kita cintai. Lalu apa jika kita sebagai warga sekolah yang kita korbankan demi mewujudkan kata setia yaitu tenaga, pikiran dan waktu kita. Sekolah besar komponen manusia yang ada didalamnya akan lebih capek daripada sekolah kecil, sebab sekolah besar butuh energi yang lebih besar untuk mengelolanya, karena besarnya energi yang dikeluarkan secara otomatis akan berbanding lurus dengan apa yang didapat.

Sejarah awal besarnya SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi, sekolah yang kini telah berhasil menggandeng beberapa perusahaan besar seperti honda, Samsung dan AXIO ini juga berawal dari kerja keras yang tidak bisa dipungkiri. Sosok kepala sekolah dikala itu yaitu bapak Dr. Mukhlis yang sembilan tahun harus menempuh jarak dari rumah sampai sekolah kurang lebih 70km antara Watukebo Jember sampai Genteng Banyuwangi, tapi yang mengherankan setiap pukul 06.00 wib kepala sekolah dengan penuh keistiqomahan senantiasa berada didepan pintu masuk sekolah. Ini langka, kebanyakan kita hanya dengan jarak tempuh 10km saja sudah meminta keringanan waktu datang dan pulang, itu semua tergantung pada kadar keimanan seseorang.

21318882_1844348562561373_2055966228195689411_o

Tidak mau capek adalah modal awal sebuah kebangkrutan, datang kesekolah hanya tengok kanan dan kiri merasa tidak punya kegiatan, tidak tahu apa yang harus dilakukan adalah ciri rendahnya kesetiaan pada lembaga. Padahal kalau kita mau respon banyak sekali yang dapat kita lakukan, dan lebih aneh lagi jika dilakukan menunggu orang lain mengingatkan. Kepekaan terhadap situasi harus dilatih dengan senantiasa menyibukkan diri melakukan apa yang bisa kita kerjakan dengan penuh cinta supaya tidak merasa dipaksa, dengan begitu keberadaan kita dalam sebuah lembaga akan lebih bermakna.

Banyak orang memahami kata ikhlas tidak secara substansial, sehingga sering kali melahirkan argumen bekerja apa adanya yang penting ikhlas. Padahal kalau boleh jujur bukankah ikhlas itu mengandung makna kepasrahan terhadap apa yang telah dilakukan tanpa mengharap pamrih, artinya bahwa ikhlas itu memaksimalkan pekerjaan bukan mengurangi pekerjaan. Kesetiaan harus dibuktikan dengan tindakan nyata, dan lembaga akan lebih cepat berkembang menjadi besar di semua komponen warga sekolah memahami ari setia secara substansial.

MULIA MENDUNIA

www.smkmuliajbr.sch.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *