NETWORKING

NETWORKING

Abdurroziq, M.Pd.I
Principle of SMK Muhamadiyah 5 Jember

Pada saat kuliah dulu, saya pernah mengalami sebuah ujian yang membuat hampir tidak selesainya studi S2 saya yang ditempuh di IAIN Jember. Saat memasuki semester III, Ayahanda kami jatuh sakit sehingga harus dua kali keluar masuk rumah sakit, yang waktu itu adik saya masih berada di Pesantren juga sambil kuliah dan kakak perempuan kebetulan juga perekonomianya masih labil. Sebagai anak nomor dua dari tiga bersaudara mengharuskan saya untuk menanggung sepenuhnya biaya pengobatan ayahanda kami, dan tentunya menggunakan biaya kuliah saya hingga tidak tersisa kembali uang kuliah dan tabungan. Karena merasa sudah tidak punya amunisi untuk melanjutkan kuliah maka saya putuskan untuk terminal terlebih dahulu. Malam harinya ketika saya sedang membuat surat permohonan cuti kuliah yang akan saya ajukan keesokan harinya kepada pihak akademik, saya ditelepon oleh teman yang intinya dia menawari beasiswa kuliah bagi guru Madrasah yang sedang menempuh S2 bahkan dia menyampaikan sanggup untuk membantu, tanpa pikir panjang ahirnya saya sanggupi dan dipersiapkanlah semua persyaratan administrasinya.

Tidak tahu kenapa saya merasa optimis dengan tawaran beasiswa dari teman tersebut, hingga saya putuskan untuk tidak cuti kuliah tapi mengajukan permohonan tenggang waktu pembayaran kuliah yang waktu itu saya beranikan sendiri menemui Direktur Pascasarjana IAIN Jember yaitu Prof. Babun Suharto, dan ahirnya permohonan saya dikabulkan dan diberi dispensasi 3 bulan untuk sanggup melunasi biaya kuliah semester III. Rasa optimis itu terjawab, setelah muncul pengumuman diwebsite resmi Kementrian Agama RI, bahwa saya masuk dalam daftar penerima beasiswa S2 dari Kementrian Agama, bersyukur hati ini ternyata Allah mengabulkan doa dan harapan saya untuk terus dapat melanjutkan kuliah dan ahirnya kuliah saya pun selesai tepat waktu. Pengalaman tersebut membuat pelajaran berharga dalam hidup saya salah satunya adalah mengenai pentingnya menjaga persahabatan atau silaturrahmi.

Kalau kita tarik kedalam skala perjalanan hidup kita yang lebih luas dan mengandung kebermanfaatan yang lebih besar yaitu mengelola lembaga sekolah, silaturrahmi itu menjadi semakin penting untuk dijalani, karena dengan sering bersilaturrahmi jaringan kita dalam mengelola sekolah akan semakin luas dan solid, banyak inspirasi yang akan kita dapatkan dari pertemanan kita dengan sekolah-sekolah lain. Apalagi kita sebagai pengelola sekolah Muhammadiyah tentunya, jaringan menjadi salah satu variabel yang tidak boleh kita lupakan, Muhammadiyah mempunyai sekolah dengan ribuan jumlahnya dari Sabang sampai Merauke, banyak sekolah berprestasi yang dimiliki muhammadiyah baik Nasional maupun Internasional tentunya ini akan menjadi modal kekuatan bagi kita pengelola sekolah Muhammadiyah.

JPSM yang dikomandani oleh ustadz Timbul dan ustadz Turrahman adalah bentuk silaturrahmai sekolah Muhammadiyah yang bertujuan untuk penguatan jaringan sekolah Muhammadiyah agar terus maju dan berkembang. Disini kita bisa sharing tukar pengalaman antara sekolah yang satu dengan yang lain, saling melengkapi, memotivasi, menularkan inspirasi dan masih banyak hal yang kita dapatkan. Dengan semangat membangun Networking tersebut, kami telah melakukan beberapa upaya di antaranya, studi ke SMK MUTU Gondanglegi Malang tahun 2015 bahkan sampai dua kali, kami diterima dengan baik oleh Pak Pahri selaku Principle, kami diajari bagaimana mengelola sekolah dengan profesional dan marketing sekolah. Tahun 2016 kami dan rombongan belajar ke SMK Muhammadiyah 2 Genteng Kabupaten Banyuwangi, disana kami belajar mengenai pengelolaan sekolah teknik serta pembentukan karakter siswa, kami juga diterima dengan baik bahkan informasi apapun yang kita minta pasti diberikan, ujarnya “Kalau untuk sekolah Muhammadiyah tidak ada yang kita tutupi”. Diera yang tanpa batas ini jaringan akan semakin mudah untuk dijalani, komunikasi dapat inten dilakukan tanpa harus tau rupa orang yang kita ajak komunikasi.

MULIA MENDUNIA

www.smkmuliajbr.sch.id

One thought on “NETWORKING”

  1. Sekolah dan masyarakat bagaikan ikan dengan air. Sekolah lahir dan tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah menjadi kekuatan yang dapat mengangkat tingkat perilaku dan peradaban masyarakat. Sekolah menjadikan masyarakat berkomptensi dan berlife-skill yang dibutuhkan masyarakat. Demikian pula sekolah akan eksis tumbuhkembang baik jika mendapatkan dukungan besar masyarakatnya. Nah,pola prof Babun dalam merintis penyelenggaraan program S2 di IAIN saya kira didasari prinsip sekolah butuh masyarakat dan masyarakat butuh sekolah, dan keduanya harus saling mencukupi kebutuhan masing-masing. Saya kira model, pemberian tenggat waktu bagi peserta didik menyelesaikan kewajibannnya tanpa harus tersandera haknya, adalah strategi efektif dalam pengembangan pendidikan, tentu komponen pendidikan yang lain, seperti guru dan karyawan harus memaham dan menyadarinya, bahwa sekolahnya adalah alat perjuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *